Dunia

Pasien ginjal di Gaza menghadapi krisis perawatan cuci darah

Bagi pasien ginjal, perawatan cuci darah adalah masalah hidup dan mati.

Rabu, 25 Oktober 2023 21:18

Rumah Sakit Martir Al Aqsa, satu-satunya rumah sakit yang masih berfungsi di Jalur Gaza tengah, mencapai kapasitas penuh beberapa hari yang lalu. Orang-orang yang terluka terbaring di lantai rumah sakit, tenda medis dan kasur yang menampung pasien menempati ruang di luar gedung, sementara mayat terus berdatangan ke fasilitas tersebut.

Ribuan warga Palestina yang terusir telah mencari perlindungan di sini, memadati lorong-lorong dan ruang tunggu. Sementara itu, banyak pasien dengan penyakit kronis yang sebelumnya dirawat di rumah sakit di utara enklave yang terkepung sekarang berada di Al Aqsa Martyrs setelah melarikan diri dari rumah mereka akibat perintah evakuasi oleh militer Israel.

Bagi pasien ginjal, perawatan cuci darah adalah masalah hidup dan mati. Sebelum serangan Israel terbaru dimulai pada tanggal 7 Oktober, rumah sakit ini memiliki 143 pasien yang membutuhkan cuci darah. Sekarang, jumlah pasien telah lebih dari dua kali lipat menjadi sekitar 300, termasuk 11 anak yang semuanya hanya memiliki 24 mesin cuci darah.

Iyad Issa Abu Zaher, direktur rumah sakit, mengatakan fasilitas ini kewalahan. "Kami telah menggunakan sistem peruntukan semua sumber daya dan persediaan medis," katanya kepada Al Jazeera. "Pasien cuci darah ginjal sekarang menjalani perawatan sekali atau dua kali seminggu selama satu atau dua jam, tetapi sebelumnya mereka biasanya datang tiga kali seminggu."

Ia juga memperingatkan bahwa nyawa 1.100 pasien gagal ginjal, termasuk 38 anak, berada dalam risiko akibat kekurangan bahan bakar dan kekurangan yang akut dari persediaan medis yang diperlukan untuk cuci darah.

Afrizal Kurnia Reporter
Fitra Iskandar Editor

Tag Terkait

Berita Terkait