Pemerintah Hong Kong tegur PNS yang ikut demo

Sementara jumlah orang yang berpartisipasi dalam protes di Hong Kong telah berkurang, kekerasan dan vandalisme justru dikabarkan meningkat.

Polisi melewati barikade terbakar untuk membubarkan ribuan pengunjuk rasa antipemerintah di Hong Kong, China, Sabtu (2/11). ANTARA FOTO/REUTERS/Thomas Peter

Pemerintah Hong Kong pada Selasa (5/11) menyatakan sangat menyesalkan keterlibatan pegawai negeri sipil dalam protes yang telah menjerumuskan kota itu ke krisis terbesarnya selama beberapa dasawarsa terakhir. 

Pernyataan pelaksana tugas Kepala Eksekutif Hong Kong Matthew Cheung muncul setelah artikel yang dilansir People Daily, surat kabar yang dikendalikan Partai Komunis, mengatakan bahwa pegawai negeri Hong Kong yang mendukung demonstrasi antipemerintah akan binasa bersama dengan para perusuh.

Demonstrasi di Hong Kong dimulai untuk menentang RUU ekstradisi yang kini telah sepenuhnya dicabut. Aksi terus meningkat, para pemrotes pun menuntut jangan melabeli protes sebagai kerusuhan, amnesti terhadap aktivis yang ditangkap, penyelidikan independen terhadap dugaan kebrutalan polisi serta implementasi hak pilih universal dan pengunduran diri Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam.

"Dalam beberapa bulan terakhir, sebagian kecil pegawai negeri telah melanggar hukum, berpartisipasi dalam protes ilegal. Kami sangat menyesalkan hal itu," ujar Cheung.

"Saya rasa warga memiliki harapan kepada mereka. Pekerjaan utama mereka adalah melayani masyarakat dan mendukung kebijakan pemerintah, itu merupakan tanggung jawab para pegawai negeri."