Pemerintah Inggris kalah dalam pemungutan suara Brexit

Sejumlah skenario mungkin terjadi pasca-kekalahan ini. Salah satunya, pemerintahan PM Theresay May dapat digulingkan.

Ilustrasi / Pixabay

Perdana Menteri Inggris Theresa May menghadapi kekalahan telak dalam pemungutan suara bersejarah di parlemen pada Selasa (15/1), atas kesepakatan Brexit yang telah dia capai dengan Uni Eropa. Kini, kekuatan ekonomi kelima terbesar di dunia itu pun berada dalam situasi tidak pasti.

Sejumlah skenario mungkin terjadi pasca-kekalahan ini seperti pemerintahan May dapat digulingkan, Brexit tanpa kesepakatan, referendum kedua bisa terjadi, atau bahkan keseluruhan proses Brexit dibatalkan.

Dengan sisa waktu dua bulan hingga tenggat Brexit yang dijadwalkan pada 29 Maret, Inggris masih terpecah belah atas apa yang akan terjadi selanjutnya dan satu-satunya ketegangan atas pemungutan suara adalah skala kekalahan May.

Seruan terakhir May kepada para anggota parlemen dinilai gagal memberinya dukungan.

Seorang juru bicara pemerintah Jerman pada hari Selasa membantah laporan di tabloid The Sun yang menyebutkan, Kanselir Jerman Angela Merkel melalui telepon telah menyarankan kepada May bahwa Uni Eropa dapat memberikan konsesi tambahan jika terjadi kekalahan.