Pendeta Prancis terungkap melecehkan lebih dari 200.000 anak

Menurut laporan, puncak pelecehan adalah 1950-1970, dengan kemunculan kembali kasus-kasus di awal 1990-an.

Ilustrasi. Pixabay

Sebuah penyelidikan besar mengungkapkan bahwa pendeta Prancis telah melecehkan lebih dari 200.000 anak selama 70 tahun. Menurut laporan, puncak pelecehan adalah 1950-1970, dengan kemunculan kembali kasus-kasus di awal 1990-an.

Jean-Marc Sauve, kepala komisi yang menyusun laporan tersebut mengatakan gereja telah menunjukkan ketidakpedulian terhadap pelanggaran selama bertahun-tahun. Gereja juga lebih memilih untuk melindungi dirinya sendiri daripada para korban, banyak dari mereka berusia antara 10 dan 13 tahun.

"Menghadapi momok ini, untuk waktu yang sangat lama, reaksi langsung Gereja Katolik adalah melindungi dirinya sendiri sebagai sebuah institusi dan telah menunjukkan ketidakpedulian yang lengkap, bahkan kejam, kepada mereka yang menderita pelecehan," kata laporan itu.

Ketua Konferensi Wali Gereja Prancis, Eric de Moulins-Beaufort, mengatakan gereja itu malu dan menyebut laporan itu sebagai bom, ia meminta maaf dan berjanji untuk bertindak.

Gereja harus bertanggung jawab atas apa yang terjadi, kata komisi itu, dan memastikan laporan pelecehan diteruskan ke otoritas kehakiman.