Penelitian: Pola makan buruk lebih banyak picu kematian dibanding rokok

Menurut studi tersebut, pada 2017, faktor pola makan tidak sehat menjadi penyebab 11 juta kematian dan 255 juta kecacatan.

Ilustrasi / Pixabay

Studi menyatakan bahwa di banyak negara, pola makan yang buruk menyebabkan lebih banyak kematian daripada merokok dan tekanan darah tinggi. Hal itu disampaikan oleh Ashkan Afshin, asisten profesor di Institute for Health Metrics and Evaluation di University of Washington.

Afshin merupakan penulis analisis diet global yang diterbitkan pada Rabu (3/4) di jurnal The Lancet.

"Meski biasanya percakapan tentang pola makan sehat fokus pada penurunan asupan makanan yang tidak sehat, dalam penelitian ini, kami menunjukkan bahwa rendahnya asupan makanan sehat adalah faktor yang lebih penting daripada yang tingginya asupan makanan yang tidak sehat," kata Afshin.

Penelitian itu menemukan bahwa pada 2017, secara global, satu dari lima kematian terjadi karena terlalu banyak konsumsi natrium serta kurangnya biji-bijian, buah-buahan, dan kacang-kacangan.

Menurut studi tersebut, pada 2017, faktor pola makan tidak sehat menjadi penyebab 11 juta kematian dan 255 juta kecacatan.