Pengamat: China tak tertarik urus konflik di Timur Tengah

Di tengah kesibukan AS menangani konflik di Timur Tengah, China justru lebih fokus melindungi investasinya di kawasan itu.

Kepala Program Asia Pasifik Chatham House Champa Patel (ujung kanan), Jakarta, pada Sabtu (30/11). Alinea.id/Valerie Dante

Kepala Program Asia Pasifik Chatham House Champa Patel mengatakan, China mengambil untung dari keterlibatan Amerika Serikat yang berupaya meredakan konflik di Timur Tengah. Di tengah kesibukan Washington, Beijing lebih fokus melindungi investasinya di kawasan itu.

"AS dipandang sebagai aktor keamanan dan China akan dilihat sebagai 'good guy' yang membantu pembangunan dan mendorong ekonomi di Timur Tengah," tutur Patel dalam sesi "The Biggest Mess Of All: Regional Conflicts And Major Powers Rivalry In The Middle East" di CIFP 2019, Kota Kasablanka, Jakarta, pada Sabtu (30/11).

China, lanjutnya, memosisikan diri sebagai pihak yang tidak ingin terlibat dalam perang atau menciptakan konflik di Timur Tengah.

Patel menuturkan, membahas persaingan kekuatan besar di Timur Tengah tidak dapat dilakukan dengan hanya melihat dari sudut pandang pertahanan dan keamanan.

Melalui sudut pandang keamanan dan kompetisi militer, menurut dia jelas terlihat adanya persaingan antara AS, Rusia, dan Turki. Namun, jika diperluas dan dilihat dari sisi ekonomi, maka China juga dapat dipandang sebagai salah satu pemain besar di Timur Tengah.