Pentagon pastikan amunisi tandan telah tiba di Ukraina

Tetapi Pentagon tidak menjelaskan apakah pasukan Ukraina telah menggunakannya.

Aktivis dan delegasi internasional berdiri di samping unit bom curah, selama kunjungan ke pangkalan militer Lebanon pada pembukaan Pertemuan Kedua Negara Pihak Konvensi Amunisi Tandan, di selatan kota Nabatiyeh, Lebanon, 12 September 2011. AP Photo/Mohammed Zaatari, dokumentasi

Pentagon dalam keterangannya pada Kamis (13/7) waktu setempat menyebutkan, amunisi tandan yang disediakan oleh Amerika Serikat telah tiba di Ukraina.

Amunisi yang merupakan bom yang terbuka di udara dan melepaskan sejumlah bom kecil, dipandang oleh AS sangat dibutuhkan Kyiv, untuk membantu meningkatkan serangannya dan mendorong garis depan Rusia. Para pemimpin AS memperdebatkan masalah pelik itu selama berbulan-bulan, sebelum Presiden Joe Biden membuat keputusan akhir pekan lalu.

Para pemimpin AS mengatakan, bahwa AS akan mengirimkan versi amunisi yang memiliki "tingkat tak berguna" yang dikurangi, yang berarti lebih sedikit dari bom kecil yang gagal meledak. Putaran bom yang tidak meledak, sering mengotori medan perang dan mendiami wilayah sipil dan menyebabkan kematian yang tidak diinginkan. Pejabat AS mengatakan, Washington akan memberikan ribuan putaran, tetapi tidak memberikan angka spesifik.

Direktur Operasi untuk staf Gabungan Letnan Jenderal Douglas Sims mengatakan kepada wartawan pada Kamis bahwa “amunisi tandan memang telah dikirim ke Ukraina.” Tetapi tidak jelas apakah pasukan Ukraina telah menggunakannya.

Biden menggambarkan keputusan untuk memberikan proyektil ini sebagai keputusan yang "sangat sulit". Lebih dari 120 negara di seluruh dunia-tetapi bukan AS, Rusia, atau Ukraina-telah menandatangani konvensi internasional yang melarang produksi amunisi tandan dan melarang penggunaannya. Baik Moskow dan Kyiv telah mengerahkan amunisi ini selama perang, dan pejabat regional Ukraina secara teratur menuduh pasukan Rusia menggunakannya untuk menargetkan warga sipil.