Pilpres Prancis: Orang memilih kandidat yang paling tidak mereka sukai

Macron dan Le Pen keduanya merupakan tokoh besar dan mengesankan di kancah politik Prancis.

Ilustrasi. Foto Istock

Prancis telah berubah selama lima tahun terakhir. Sebagai permulaan,  Emmanuel Macron bukan lagi pemula dan sangat antikemapanan, bahkan ia mendirikan partai baru. Dia sekarang menjadi bagian dari arus utama politik. 

Di sisi lain, Marine Le Pen telah bekerja keras untuk melunakkan pemikirannya, memperluas retorikanya di luar imigrasi dan lebih jauh ke dalam kebijakan ekonomi.

Misalnya, dia ingin memotong pajak, mengurangi bea dan menurunkan usia pensiun. Bagaimana semua itu akan dilakukan? Masih tidak jelas.

Pada saat yang sama, dia juga berbicara tentang pelarangan wanita muslim mengenakan jilbab dan masih jelas meragukan manfaat dari Uni Eropa. Citranya mungkin telah melunak, tetapi di dalam hatinya, dia tetap menjadi politisi sayap kanan yang radikal.

Jadi kenaikan harga kebutuhan sehari-hari yang cepat telah menjadi berkah baginya.