PM Inggris: Lockdown belum akan berakhir

Inggris mencatat total 219.183 kasus Covid-19, termasuk 31.855 kematian dan 1.002 pasien yang dinyatakan sembuh.

Warga berjalan dan bersepeda di sepanjang Broadway Market, London, Inggris, pada Sabtu (9/5) di tengah pandemik Covid-19. ANTARA FOTO/REUTERS/John Sibley

Perdana Menteri Boris Johnson pada Minggu (10/5) menekankan bahwa lockdown atau karantina wilayah di Inggris belum akan berakhir dalam waktu dekat. Dia meminta rakyat untuk tetap waspada terhadap risiko penularan Covid-19.

"Ini bukan waktunya untuk mencabut lockdown," tutur PM Johnson dalam pidato yang disiarkan via televisi.

Dia mengumumkan bahwa pemerintah akan secara perlahan melonggarkan sejumlah pembatasan sosial yang diterapkan sejak lockdown diberlakukan pada 23 Maret. Mulai Rabu (13/5), warga Inggris akan diizinkan untuk melakukan lebih banyak aktivitas olahraga di luar rumah, duduk-duduk di taman, serta menggunakan kendaraan pribadi untuk pergi ke tujuan masing-masing.

Sebelumnya, warga hanya diizinkan untuk berolahraga di luar ruangan sehari sekali dan dilarang duduk-duduk di taman.

Meskipun ada pelonggaran pembatasan, PM Johnson menegaskan bahwa aturan social distancing tetap harus dipatuhi. Dia menambahkan, warga yang melanggarnya akan dijatuhkan denda.