PM Irak: Kerusuhan picu kerugian besar

PM Abdul Mahdi menyerukan agar pasar, pabrik, sekolah dan kampus-kampus kembali dibuka.

Pengunjuk rasa berpartisipasi dalam protes antipemerintah di Baghdad, Irak, Kamis (31/10). ANTARA FOTO/REUTERS/Khalid al-Mousily

Perdana Menteri Irak Adel Abdul Mahdi meminta para demonstran untuk menghentikan aksinya dan membantu memulihkan situasi normal di seluruh negeri di tengah protes besar yang menuntut reformasi ekonomi dan politik.

Demonstrasi, yang dimulai pada awal Oktober dan mengguncang sistem politik negara itu, menurut Abdul Mahdi telah mencapai tujuannya dan harus berhenti memengaruhi aktivitas perdagangan dan ekonomi.

"Mengancam kepentingan minyak dan memblokir jalan menuju pelabuhan Irak menyebabkan kerugian besar melampaui miliaran dolar," kata Abdul Mahdi pada Minggu (3/11) malam, memperingatkan bahwa kerusuhan akan mendorong harga-harga barang.

PM Abdul Mahdi menyerukan agar pasar, pabrik, sekolah dan kampus-kampus kembali dibuka.

Pada hari Minggu, pengunjuk rasa memblokir jalan-jalan di sekitar lokasi aksi mereka di Baghdad dengan membakar ban dan kawat berduri, membentangkan spanduk di salah satu jalan yang diblokir: "Jalan-jalan ditutup atas perintah rakyat".