PM Prancis: Krisis Covid-19 belum berakhir

Fatalitas di Prancis merupakan yang tertinggi keempat di dunia setelah Amerika Serikat, Italia, dan Spanyol.

Seorang perawat memakai masker saat beristirahat di unit perawatan intensif bagi pasien Covid-19 di Clinique de l'Orangerie di Strasbourg, Prancis, Jumat (17/4). ANTARA FOTO/REUTERS/Christian Hartmann

Perdana Menteri Prancis Edouard Philippe pada Minggu (19/4) mengatakan, situasi Covid-19 di negaranya secara perlahan tapi pasti mulai membaik. Meski demikian, dia menegaskan bahwa krisis masih belum berakhir.

Secara keseluruhan Prancis mencatat lebih dari 152.000 kasus positif coronavirus jenis baru, termasuk 19.718 kematian dan lebih dari 36.000 orang yang sembuh. Fatalitas di negara tersebut merupakan yang tertinggi keempat di dunia setelah Amerika Serikat, Italia, dan Spanyol.

Prancis berada di bawah lockdown atau karantina wilayah selama hampir lima minggu terakhir dan akan mulai melonggarkan sejumlah pembatasan sosial mulai 11 Mei.

Dalam konferensi pers pada Minggu, PM Philippe menyebut, penurunan jumlah pasien yang dirawat dalam unit perawatan intensif (ICU) adalah salah satu tanda bahwa tekanan terhadap rumah sakit berkurang.

Meskipun ada pertanda baik, dia menegaskan bahwa pelonggaran pembatasan sosial secara bertahap mulai Mei belum akan mengembalikan kehidupan masyarakat menjadi normal, terutama karena vaksin Covid-19 belum tersedia.