Polemik rumah bordil boneka di Eropa

Bagi penyuka boneka seks atau agalmatophilia, pembukaan rumah bordil di Eropa adalah berkah. Sementara feminis menganggap ini pelecehan.

Boneka prostitusi di Paris./ Sunstar

Pada 29 Januari 2018 lalu telah dibuka rumah bordil dengan layanan boneka seks di Paris. Orang yang ingin menikmati jasa layanan tersebut diwajibkan membayar 89 euro atau setara Rp1,5 juta selama satu jam.

Saat ini, Xdolls menjadi salah satu pengusaha pusat mainan yang memperoleh izin produksi boneka seks. Namun para penentangnya menganggap lokasi Xdolls sama saja dengan rumah bordil. Sementara hukum di Prancis sendiri tegas melarang pengelolaan prostitusi yang dilokalisir.

Xdolls bertempat di sebuah apartemen di ibu kota Prancis dengan klien yang umumnya adalah lelaki. Banyak juga pasangan suami dan istri yang datang ke lokasi itu. Bisnis ini dimiliki Joachim Lousquy, pengusaha yang pernah memiliki toko rokok elektrik.

Xdolls memiliki tiga ruangan, masing-masing dilengkapi dengan boneka seks silicon dengan ukuran 1,45 meter. Pelanggan bisa memesan dan membayar secara online. Alamat mereka juga akan tetap dirahasiakan.

Namun, prostitusi boneka seks itu menuai kontroversi. Anggota dewan kota dari Partai Komunis, Nicolas Bonnet Oulaldj mempermasalahkan prostitusi jenis tersebut. Dia menuding dewan kota Paris harus bertanggung jawab atas kasus rumah bordil boneka.