Prancis dan Jerman desak Uni Eropa embargo senjata ke Turki

Menurut Prancis dan Jerman, Uni Eropa perlu bersatu untuk menangguhkan ekspor senjata ke Turki.

Seorang pria di kota perbatasan Akcakale, Sanliurfa, Turki, berteriak di depan gedung yang terkena mortir yang ditembakkan dari arah Suriah, Minggu (13/10). ANTARA FOTO/REUTERS/Stoyan Nenov

Pada Senin (14/10), Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian menyatakan bahwa Uni Eropa perlu kembali mengutuk serangan Turki ke Suriah. Dia menyerukan agar blok itu melakukan embargo senjata ke Ankara dan meminta Amerika Serikat untuk mengadakan pertemuan dengan koalisi untuk membahas pertempuran melawan ISIS.

Uni Eropa sebelumnya telah mengutuk serangan udara dan artileri Turki terhadap pasukan Kurdi di timur laut Suriah.

"Serangan ini akan menyebabkan kehancuran yang serius," kata Le Drian dalam pertemuan dengan menlu Uni Eropa lainnya di Luksemburg. "Prancis ingin pertemuan ini menghasilkan permintaan khusus untuk mengakhiri pertempuran serta posisi tegas terkait ekspor senjata ke Turki."

Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas menuturkan bahwa serangan Turki telah mempersulit keadaan.

"Kami juga takut, dan kami sudah melihatnya, bahwa ini mengarah pada penguatan ISIS yang harus kami cegah," kata dia.