Prancis meluncurkan badan baru yang bertujuan untuk membentuk kembali Islam

Dalam proyeknya, Macron membayangkan langkah-langkah seperti melatih para imam alih-alih membawa mereka dari Turki, Maroko, Aljazair.

Prancis meluncurkan badan baru yang bertujuan untuk membentuk kembali Islam. Foto DW

Presiden Prancis Emmanuel Macron mencoba membentuk corak komunitas Islam di Prancis langsung dengan tangan mereka sendiri. Macron memperkenalkan sebuah badan baru untuk memimpin komunitas Muslim di Prancis. Semua sosok kunci terlibat merupakan figur pilihan pemerintah.

Prancis dan komunitas muslimnya memiliki hubungan yang penuh ketegangan, dan bahkan berdarah dalam titik-titik tertentu, karena serangan terorisme. Ini menjadi motivasi Macron dalam membetuk komunitas muslim di Prancis agar lebih bisa dikendalikan. Ia berharap bisa membasmi bibit terorisme di tubuh komunitas Muslim yang dipengaruhi warna Islam sempalan yang membuahkan ideologi penuh kekerasan dan dianggap membahayakan keamanan.

Kecurigaan yang berkembang di Prancis terhadap muslim cukup berakar dengan ratusan warga Prancis yang pergi berperang bersama jihadis di Suriah dalam beberapa tahun terakhir, dan ribuan tentara Prancis sekarang memerangi ekstremis di Afrika. Situasi ini membuat hanya sedikit orang Prancis yang tidak setuju bahwa radikalisasi adalah bahaya. 

Tetapi para kritikus juga melihat upaya tersebut sebagai taktik politik untuk memikat pemilih sayap kanan ke partai tengah Presiden Emmanuel Macron menjelang pemilihan presiden April.

Badan baru, yang disebut Forum Islam di Prancis, diperkenalkan Sabtu oleh Kementerian Dalam Negeri Prancis. Pendukung mengatakan itu akan menjaga negara - dan 5 juta Muslimnya - aman dan bebas dari pengaruh asing, dan memastikan bahwa praktik Muslim di Prancis mematuhi nilai sekularisme yang dihargai negara itu dalam kehidupan publik.