Presiden: Kesenjangan akses vaksin dunia semakin nyata

Negara di dunia masih harus menghadapi tantangan terhadap akses vaksin yang adil dan merata bagi semua negara.

Presiden Jokowi saat berpidato secara virtual dalam KTT Kesehatan Global, Jumat (21/05/2021) malam. Foto: BPMI SETPRES

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) kembali menegaskan bahwa pandemi Covid-19 hanya dapat ditangani secara global apabila seluruh negara dapat pulih sepenuhnya dari penyebaran pandemi. Kendati demikian, negara-negara dunia masih harus menghadapi tantangan terhadap akses vaksin yang adil dan merata bagi semua negara. Oleh karena itu, Presiden mengajak para pemimpin negara dunia untuk melakukan langkah nyata.

“Saya harus kembali mengingatkan kita semua bahwa kita hanya akan betul-betul pulih dan aman dari COVID-19 jika semua negara juga telah pulih. No one is safe until everyone is,” ujarnya saat berpidato secara virtual dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Kesehatan Global, Jumat (21/5) malam.

Kepala Negara mengungkap bahwa di saat beberapa negara mulai melakukan vaksinasi bagi kelompok berisiko rendah, yakni anak-anak dan usia belia, hanya sebanyak 0,3% pasokan vaksin global yang tersedia bagi negara berpenghasilan rendah.

Kesenjangan tampak menjadi semakin nyata saat 83% pasokan vaksin global telah diterima negara-negara kaya, sementara 17% sisanya diterima negara-negara berkembang di mana terdapat di dalamnya 47% populasi dunia.

“Untuk itu kita harus melakukan langkah nyata yaitu, dalam jangka pendek, kita harus mendorong lebih kuat lagi doses-sharing melalui skema COVAX Facility. Ini merupakan bentuk solidaritas yang harus didorong dan dilipatgandakan khususnya dalam mengatasi masalah rintangan suplai,” kata Presiden seperti dilansir setkab.go.id.