Masa depan hubungan AS dan Meksiko di tangan politikus kiri

Di masa lalu, Lopez Obrador menyamakan serangan Trump terhadap warga Meksiko dengan cara Nazi berbicara tentang orang Yahudi.

Andres Manuel Lopez Obrador (64) menang telak dalam pemilihan umum yang berlangsung pada Minggu (1/7) / Facebook

Meksiko punya presiden baru setelah Andres Manuel Lopez Obrador (64) menang telak dalam pemilihan umum yang berlangsung pada Minggu (1/7). Mengamankan lebih dari 53% suara, mantan wali kota Mexico City tersebut akan mengambil alih kursi presiden dari Enrique Pena Nieto.

Pascadilantik, Lopez Obrador akan menjadi presiden berhaluan kiri pertama Meksiko sejak tahun 2000.

Melalui kemenangan telaknya, Lopez Obrador akan memiliki mandat terluas dalam sejarah Meksiko, dengan mayoritas dukungan di Kongres Nasional dan sekutu di pemerintah negara bagian di seluruh negeri. 

Mengusung janji untuk memberantas kejahatan dan memangkas korupsi, Lopez Obrador yang punya nama panggilan 'AMLO', memimpin jajak pendapat selama kampanye. Dengan kata lain, kemenangannya sudah diprediksi. 

Seperti dikutip dari Independent, Selasa (3/7), meski berhaluan kiri, namun Lopez Obrador dinilai juga menjalankan platform nasionalis. Sesuatu yang oleh para kritikus diyakini dapat memperburuk hubungan Meksiko dan Amerika Serikat, yang memang sudah tegang dipicu sejumlah isu seperti imigrasi, keamanan perbatasan, narkoba, dan perdagangan.