Trump mengancam akan memberlakukan tindakan pengadilan untuk menghentikan penghitungan suara selanjutnya.
Berbicara kepada para pendukung dari Gedung Putih, Presiden Trump mengatakan, akan menuntut Mahkamah Agung AS berhenti menghitung suara.
“Jutaan dan jutaan orang memilih kami malam ini, dan sekelompok orang yang menyedihkan mencoba untuk mencabut hak kelompok orang itu, dan kami tidak akan mendukungnya,” katanya, Selasa (3/11).
Meskipun pemilihan masih terlalu dini untuk dinyatakan selesai, Trump tetap berusaha untuk menyatakan dirinya sebagai pemenang dan mengancam akan memberlakukan tindakan pengadilan untuk menghentikan penghitungan suara selanjutnya.
"Terus terang, kami memang memenangkan pemilihan ini," tegas Trump. “Jadi tujuan kita sekarang adalah memastikan integritas, demi kebaikan bangsa ini. Ini momen yang sangat besar. Ini penipuan besar bagi bangsa kita. Kami ingin hukum digunakan dengan cara yang tepat, jadi kami akan pergi ke Mahkamah Agung AS. Kami ingin semua pemungutan suara dihentikan. Kami tidak ingin mereka menemukan surat suara pada jam 4 pagi dan menambahkannya ke daftar. Ini momen yang sangat menyedihkan," papar dia.
Penundaan dalam penghitungan telah lama diperkirakan karena masuknya surat suara tahun ini, di tengah pandemi coronavirus yang sedang berlangsung, membuat jutaan orang Amerika tidak dapat mengunjungi tempat pemungutan suara secara langsung.