Perdana Menteri Prancis Edouard Philippe mengakui bahwa ada kelemahan pada sistem keamanan yang perlu diperbaiki.
Pemerintah Prancis pada Minggu (17/3) mengakui bahwa langkah-langkah keamanannya tidak memadai untuk membendung aksi anarkis selama unjuk rasa rompi kuning di Champs-Elysees, Paris.
Polisi, dilaporkan kewalahan pada Sabtu (16/3), ketika para demonstran mengamuk di jalan. Sekitar 80% toko dan bisnis dirusak dalam peristiwa itu.
Perdana Menteri Prancis Edouard Philippe mengakui bahwa ada kelemahan pada sistem keamanan yang perlu diperbaiki.
"Analisis peristiwa kemarin menyoroti bahwa tindakan yang diambil tidak cukup untuk menahan kekerasan dan mencegah pelanggaran oleh para perusuh," kata kantor PM, seraya menambahkan bahwa PM Philippe bertemu dengan Presiden Emmanuel Macron pada Senin (18/3) pagi.