Protes soal Covid-19, 4.000 perawat Papua Nugini akan mogok

Papua Nugini mencatat satu kasus infeksi coronavirus jenis baru.

Seorang penumpang memakai masker dan sarung tangan di dalam sebuah kereta di Kiev, Ukraina, Minggu (29/3). ANTARA FOTO/REUTERS/Gleb Garanich

Sebanyak 4.000 perawat diperkirakan akan berpartisipasi dalam aksi mogok di seluruh Papua Nugini (PNG) pekan ini. Mereka melakukan aksi tersebut sebagai bentuk protes atas pasokan medis yang menurut mereka tidak memadai untuk menangani pandemik coronavirus jenis baru.

Aksi serupa sebelumnya dilakukan oleh hampir 600 perawat di Ibu Kota Port Moresby pada Kamis (26/3) atas kekhawatiran tentang kurangnya alat pelindung diri (APD) untuk para staf medis.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Perawat PNG Gibson Siune mengatakan, anggota asosiasinya, yang mewakili sekitar 20% tenaga keperawatan nasional, akan terus mogok hingga keluhan mereka didengar oleh pemerintah.

"Sekitar 4.000 perawat di seluruh negeri diharapkan untuk berpartisipasi dalam protes ini," jelas dia.

Merespons aksi protes pada Kamis, Perdana Menteri James Marape telah memberikan jaminan kepada para pekerja medis bahwa APD akan tersedia bagi mereka mulai pekan ini.