sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Protes soal Covid-19, 4.000 perawat Papua Nugini akan mogok

Papua Nugini mencatat satu kasus infeksi coronavirus jenis baru.

Valerie Dante
Valerie Dante Senin, 30 Mar 2020 16:01 WIB
Protes soal Covid-19, 4.000 perawat Papua Nugini akan mogok

Sebanyak 4.000 perawat diperkirakan akan berpartisipasi dalam aksi mogok di seluruh Papua Nugini (PNG) pekan ini. Mereka melakukan aksi tersebut sebagai bentuk protes atas pasokan medis yang menurut mereka tidak memadai untuk menangani pandemik coronavirus jenis baru.

Aksi serupa sebelumnya dilakukan oleh hampir 600 perawat di Ibu Kota Port Moresby pada Kamis (26/3) atas kekhawatiran tentang kurangnya alat pelindung diri (APD) untuk para staf medis.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Perawat PNG Gibson Siune mengatakan, anggota asosiasinya, yang mewakili sekitar 20% tenaga keperawatan nasional, akan terus mogok hingga keluhan mereka didengar oleh pemerintah.

"Sekitar 4.000 perawat di seluruh negeri diharapkan untuk berpartisipasi dalam protes ini," jelas dia.

Merespons aksi protes pada Kamis, Perdana Menteri James Marape telah memberikan jaminan kepada para pekerja medis bahwa APD akan tersedia bagi mereka mulai pekan ini.

Dia menekankan bahwa pemerintah melakukan segala upaya untuk melindungi masyarakat dan memastikan tidak ada kasus infeksi baru di negara tersebut.

PNG mencatat satu kasus infeksi Covid-19, sebuah kasus impor dari pekerja asing di tambang yang berada di Kota Lae.

Pemerintah pada pekan lalu memberlakukan keadaan darurat selama 14 hari yang mencakup sejumlah kebijakan seperti penerapan jam malam dan pembatasan perjalanan di dalam negeri.

Sponsored

Seorang dokter senior, yang berbicara dengan syarat anonim, menilai bahwa PNG tidak siap melawan coronavirus jenis baru karena tidak memiliki dana yang cukup untuk melakukannya.

"Pemerintah harus terus terang terkait masalah keuangan dan memberi tahu masyarakat apakah negara memiliki dana yang cukup untuk melawan Covid-19. Pasalnya, saat ini hampir semua rumah sakit kekurangan pasokan medis dasar," tutur dia.

Menteri Kesehatan PNG Jelta Wong mengatakan bahwa saat ini ada 580 kit tes Covid-19 yang tersedia di negara itu, dan 4.000 lainnya akan tiba pada minggu depan.

"Mulai 1 April, seharusnya kita dapat menjalankan 200 tes per hari," ungkap Wong. (The Guardian)

Berita Lainnya
×
tekid