Putin tuduh Ukraina terlibat pembantaian di gedung konser, enggan sebut ISIS

Komite Investigasi Rusia, yang menyelidiki kejahatan besar, mengatakan petugas penyelamat masih menarik jenazah dari gedung yang terbakar.

Komite Investigasi Rusia, yang menyelidiki kejahatan besar, mengatakan petugas penyelamat masih menarik jenazah dari gedung yang terbakar. Foto: Reuters

Presiden Rusia Vladimir Putin bersumpah untuk menghukum mereka yang berada di balik serangan teroris di gedung konser Moskow yang menewaskan lebih dari 130 orang, Jumat malam (22/3). Putin juga mengatakan empat pria bersenjata yang mencoba melarikan diri ke Ukraina telah ditangkap.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky dengan tegas membantah adanya hubungan apa pun dengan peristiwa itu.  Ia menilai Putin sedang berusaha menyalahkan Ukraina atas peristiwa itu.

Putin, dalam pernyataan publik pertamanya mengenai serangan itu, tidak merujuk pada pernyataan kelompok Negara Islam (ISIS). Padahal kelimpok teroris itu telah mengaku sebagai pihak yang bertanggung jawab.

Setidaknya 133 orang tewas ketika orang-orang bersenjata yang menyamar menyerbu Balai Kota Crocus, di pinggiran utara Krasnogorsk, Moskow, dan kemudian membakar gedung tersebut pada Jumat malam.

Kelompok ISIS menulis di Telegram hari ini bahwa serangan itu “dilakukan oleh empat pejuang ISIS yang bersenjatakan senapan mesin, pistol, pisau dan bom api,” sebagai bagian dari “perang yang berkecamuk” dengan “negara-negara yang memerangi Islam”.