Raja tolak proposal keadaan darurat, UMNO desak PM Malaysia mundur

Penolakan itu, menurut politikus UMNO, menunjukkan raja menyadari proposal sebagai manuver politik.

Muhyiddin Yassin, menyapa wartawan sebelum dilantik sebagai Perdana Menteri ke-8 Malaysia di depan kediamannya di Kuala Lumpur, Minggu (1/3/2020). Foto Antara/REUTERS/Lim Huey Teng

Anggota Dewan Tertinggi Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO), Puad Zarkhasi, meminta Perdana Menteri Malaysia, Muhyiddin Yassin, mengundurkan diri lantaran Yang di-Pertuan Agong Raja Abdullah Ri'ayatuddin menolak proposal pemerintah untuk mengumumkan keadaan darurat atas krisis kesehatan akibat coronavirus baru (Covid-19).

Dalam sebuah unggahan Facebook, Puad mengkalim, para pemimpin PPBM, partai besutan Muhyiddin, telah menyalahkan Menteri Perdagangan dan Industri Internasional, Mohamed Azmin Ali dan Menteri Dalam Negeri, Hamzah Zainudin, atas kegagalan tersebut.

Lebih dari 10 kendaraan yang diyakini membawa anggota Kabinet Malaysia terlihat memasuki kompleks rumah Muhyiddin, Senin (26/10) malam waktu setempat, beberapa jam setelah konferensi antara Raja Abdullah dan pejabat tinggi lainnya di Istana Negara.

Orang dalam partai PPBM sebelumnya menepis rumor, bahwa PM Muhyiddin sedang berpikir mengundurkan diri dengan mengatakan itu adalah bagian dari "propaganda oleh politikus keras kepala yang ingin kembali bermain politik."

Puad menilai, penolakan Raja Abdullah menunjukkan yang bersangkutan telah menyadari proposal keadaan darurat hanyalah manuver politik dan bukan langkah memerangi pandemik.