Republik kritik tindakan Biden terhadap balon mata-mata China

Partai Republik sebut, pemerintahan Biden beri Beijing celah intelijen dengan tak menjatuhkan balon tersebut selama melayang di ketinggian.

Dalam foto yang disediakan oleh Brian Branch ini, sebuah balon besar melayang di atas area Kingstown, N.C., dengan sebuah pesawat terbang dan contrailnya terlihat di bawahnya. Brian Branch melalui AP

Anggota parlemen dari Partai Republik pada Minggu (5/2), menuduh China sengaja mengawasi situs-situs militer AS yang sensitif, dengan balon mata-mata. Dia juga mengatakan pemerintahan Biden telah memberi Beijing celah intelijen, dengan tidak menjatuhkan balon tersebut selama melayang di ketinggian melalui wilayah udara Amerika.

Kehadiran balon di langit di atas Amerika Serikat sebelum sebuah jet militer menembak jatuh di atas Samudra Atlantik dengan rudal pada Sabtu (4/2) semakin memperburuk hubungan AS-China. Diplomat top Amerika tiba-tiba membatalkan perjalanan ke Beijing dan kementerian pertahanan China mengatakan dalam sebuah pernyataan setelah balon jatuh ke perairan lepas pantai Carolina, bahwa pihaknya "berhak mengambil tindakan yang diperlukan untuk menghadapi situasi serupa."

“Jelas ini adalah upaya China untuk mengumpulkan informasi, untuk mengalahkan komando dan kendali kami atas situs pertahanan rudal dan senjata nuklir kami yang sensitif,” kata Ketua Komite Intelijen DPR dari Partai Republik Mike Turner, di antara para anggota. 

Pejabat pertahanan dan militer AS sendiri mengatakan, balon itu memasuki zona pertahanan udara AS di utara Kepulauan Aleutian pada 28 Januari dan bergerak sebagian besar melintasi daratan melintasi Alaska dan kemudian ke wilayah udara Kanada di Wilayah Barat Laut pada Senin (30/1). Balon itu kemudian menyeberang kembali ke wilayah AS melalui Idaho utara pada Selasa (31/1), di mana pada saat itu, Presiden Joe Biden pertama kali diberi pengarahan tentang itu.

"Ini bertentangan dengan keyakinan bahwa tidak ada tempat antara Alaska dan Carolina, di mana AS dapat dengan aman menembak jatuh balon tersebut," kata pemimpin Senat Partai Republik Mitch McConnell.