RI kontribusi US$1 juta kepada CEPI untuk pengembangan vaksin Covid-19

Retno Marsudi menyatakan, ada 2 alasan penting dari kolaborasi tersebut.

Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, dalam acara penandatanganan kontribusi bilateral RI-CEPI, Selasa (24/11/2020). Dokumentasi Kemlu RI

Indonesia dan Coalition for Epidemic Preparedness Innovations (CEPI) mengumumkan komitmen RI untuk berkontribusi sebesar US$1 juta, Selasa (24/11). Keputusan ini guna mendukung CEPI mengembangkan vaksin berbagai penyakit menular yang berpotensi menjadi pandemi.

Kerja sama kedua pihak itu disampaikan secara resmi melalui penandatanganan bersama secara virtual oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Cecep Herawan, di Jakarta dan CEO CEPI, Richard Hatchett, di London. Kegiatan disaksikan Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi.

Dalam sambutannya, Retno menekankan, kerja sama Indonesia dengan CEPI memiliki tujuan strategis jangka panjang. Ada dua alasan utama pentingnya kolaborasi tersebut.

Pertama, memungkinkan Indonesia memberikan kontribusi nyata terhadap upaya multilateral dalam mengembangkan vaksin bagi penyakit menular. Dia menambahkan, pemerintah selalu mendorong akses vaksin Covid-19 yang adil, terjangkau, dan merata bagi semua negara.

"Indonesia memilih untuk bertindak dan berkontribusi sesuai kapasitasnya terhadap vaksin melalui jalur multilateralisme," tutur Retno dalam pengarahan media secara virtual, beberapa saat lalu. "Kami akan memimpin dengan memberikan contoh, termasuk melalui penandatangan perjanjian kontribusi bilateral dengan CEPI hari ini."