Risiko pertemuan Trump dan Kim Jong-un

Pertemuan dengan Presiden Korut Kim Jong-un digagas Trump, untuk mendiskusikan kemungkinan penghancuran senjata nuklir di Korea Utara.

Kereta karnaval terlihat dengan patung Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dalam sebuah parade di Torres Vedras, Portugal, Minggu (11/2)./ Antarafoto

Direktur Badan Intelijen Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo membela keputusan Presiden Donald Trump, yang ingin bertemu dengan pemimpin tertinggi Korea Utara (Korut) Kim Jong-un. Dia mengungkapkan, Trump sangat mengetahui risiko akibat pertemuan tersebut.

“Trump tidak melakukan itu untuk pertunjukkan teater. Dia pergi ke sana (Korut) untuk memecahkan masalah,” jelas Pompeo kepada Fox News.

Sebelumnya banyak kritik beredar kalau perundingan tersebut gagal, maka dua negara itu akan berada pada posisi yang lebih buruk. Apalagi belum ada Presiden AS sebelumnya yang pernah bertemu dengan pemimpin Korut. Hanya, Trump mau bertemu dengan Kim Jong-un jika disetujui pemerintahan Korea Selatan (Korsel).

Pompeo menuturkan, pemerintahan AS membuka mata lebar-lebar menghadapi tantangan dengan Korut. Dia mengatakan Korut terpaksa datang ke meja perundingan karena sanksi yang diberikan AS melemahkan perekonomian Pyongyang.

“Tidak pernah terjadi sebelumnya posisi ekonomi Korut begitu berisiko sehingga pemerintahannya seperti ditekan,” kata Pompeo.