Rusia klaim rebut Soledar, Ukraina membantah: Pertempuran masih berlanjut!

Tetapi Serhii Cherevaty, juru bicara tentara Ukraina di timur, membantah klaim Kementerian Pertahanan Rusia itu.

Ilustrasi tentara Rusia. Foto AP

Rusia mengklaim bahwa pasukannya merebut  kota pertambangan garam Soledar, Jumat (13/1). Bagi Kremlin, ini menandai kemenangan langka setelah serangkaian kemunduran dalam invasi ke Ukraina. Namun klaim ini ditepis Ukraina yang mengatakan bahwa pertempuran memperebutkan Soledar masih berlangsung. 

Berulang kali ada laporan yang saling bertentangan tentang siapa yang mengendalikan kota itu, tempat pertempuran berdarah selama berbulan-bulan dalam pertarungan sengit untuk wilayah timur Ukraina. Associated Press tidak dapat secara independen mengkonfirmasi klaim kedua belah pihak.

Soledar terletak di provinsi Donetsk Ukraina, salah satu dari empat provinsi yang dianeksasi secara ilegal oleh Moskow pada bulan September. Sejak awal, Moskow mengidentifikasi Donetsk dan provinsi tetangga Luhansk sebagai prioritas, dan pada bulan September mendeklarasikannya sebagai bagian dari Rusia bersama dengan dua wilayah lainnya.

“Pembebasan kota Soledar selesai pada malam 12 Januari,” kata Letnan Jenderal Igor Konashenkov, juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia. Ia menambahkan bahwa perkembangan itu penting untuk kelanjutan operasi ofensif di wilayah Donetsk.

"Mengambil kendali atas kota Soledar akan memungkinkan pasukan Rusia untuk memotong jalur pasokan bagi pasukan Ukraina di Bakhmut dan kemudian memblokir dan mengepung unit Ukraina di sana,” kata Konashenkov.