Salip India, Indonesia disebut episentrum baru Covid-19 Asia

Indonesia telah mencatat jumlah kasus infeksi harian yang melebihi 40.000 selama tiga hari berturut-turut, termasuk 54.517 kasus pada Rabu. 

Ilustrasi pemakaman jenazah menggunakan protokol Covid-19. Alinea.id/Oky Diaz

Media asal Amerika Serikat, Bloomberg, pada Rabu (14/7) melaporkan bahwa Indonesia telah melampaui jumlah kasus harian Covid-19 milik India, yang sebelumnya sebagai episentrum di Asia. Karena 'rekor' baru itu, tulis Bloomberg, Indonesia kini menjadi episentrum baru Covid-19 di Asia.

Indonesia telah mencatat jumlah kasus infeksi harian yang melebihi 40 ribu selama tiga hari berturut-turut, termasuk 54.517 kasus pada Rabu (13/7). Laporan media tersebut menyebutkan ada kekhawatiran bahwa varian Delta, yang lebih mudah menular, sekarang menyebar di luar Pulau Jawa dan berpotensi membebani sistem kesehatan nasional.

Meski begitu, Bloomberg mencatat bahwa jumlah kasus di Indonesia saat ini masih jauh dari puncak India yang mencatat 400.000 kasus harian pada Mei. India, dengan populasi kira-kira lima kali lebih besar dari Indonesia, mengalami penurunan infeksi harian di bawah 39.000 pada Rabu.

Selain Indonesia, sejumlah negara berkembang lainnya juga tengah berjuang untuk membendung penyebaran Covid-19, terutama penularan yang dipicu varian Delta. Hal ini terjadi bahkan ketika peluncuran vaksin memungkinkan kehidupan perlahan kembali normal di negara-negara maju, seperti Amerika Serikat dan Inggris.

Laporan Bloomberg menggarisbawahi, lonjakan kasus yang terjadi di Indonesia merupakan konsekuensi dari distribusi vaksin global yang tidak merata yang telah membuat negara-negara kaya melahap lebih banyak pasokan, membuat tempat-tempat miskin terpapar varian Delta.