sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Salip India, Indonesia disebut episentrum baru Covid-19 Asia

Indonesia telah mencatat jumlah kasus infeksi harian yang melebihi 40.000 selama tiga hari berturut-turut, termasuk 54.517 kasus pada Rabu. 

Valerie Dante
Valerie Dante Kamis, 15 Jul 2021 14:40 WIB
Salip India, Indonesia disebut episentrum baru Covid-19 Asia

Media asal Amerika Serikat, Bloomberg, pada Rabu (14/7) melaporkan bahwa Indonesia telah melampaui jumlah kasus harian Covid-19 milik India, yang sebelumnya sebagai episentrum di Asia. Karena 'rekor' baru itu, tulis Bloomberg, Indonesia kini menjadi episentrum baru Covid-19 di Asia.

Indonesia telah mencatat jumlah kasus infeksi harian yang melebihi 40 ribu selama tiga hari berturut-turut, termasuk 54.517 kasus pada Rabu (13/7). Laporan media tersebut menyebutkan ada kekhawatiran bahwa varian Delta, yang lebih mudah menular, sekarang menyebar di luar Pulau Jawa dan berpotensi membebani sistem kesehatan nasional.

Meski begitu, Bloomberg mencatat bahwa jumlah kasus di Indonesia saat ini masih jauh dari puncak India yang mencatat 400.000 kasus harian pada Mei. India, dengan populasi kira-kira lima kali lebih besar dari Indonesia, mengalami penurunan infeksi harian di bawah 39.000 pada Rabu.

Selain Indonesia, sejumlah negara berkembang lainnya juga tengah berjuang untuk membendung penyebaran Covid-19, terutama penularan yang dipicu varian Delta. Hal ini terjadi bahkan ketika peluncuran vaksin memungkinkan kehidupan perlahan kembali normal di negara-negara maju, seperti Amerika Serikat dan Inggris.

Laporan Bloomberg menggarisbawahi, lonjakan kasus yang terjadi di Indonesia merupakan konsekuensi dari distribusi vaksin global yang tidak merata yang telah membuat negara-negara kaya melahap lebih banyak pasokan, membuat tempat-tempat miskin terpapar varian Delta. 

Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus menyebut kesenjangan tingkat vaksinasi yang semakin besar sebagai sebuah "bencana kegagalan moral".

Menurut data Vaccine Tracker milik Bloomberg, Indonesia telah memvaksinasi 10% dari populasinya dan India 14%, jauh dibandingkan dengan 46% populasi Uni Eropa dan 52% warga di AS yang telah divaksinasi. 

Pembatasan yang diberlakukan di Jawa dan Bali berlaku pada 3-20 Juli tidak mengurangi pergerakan orang sebanyak yang diharapkan pemerintah, para pejabat mengisyaratkan bahwa pembatasan kemungkinan akan diperpanjang.

Sponsored

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin pada Selasa (13/7) menyatakan bahwa mobilitas penduduk hanya berkurang 6% menjadi 16% sejak pembatasan diberlakukan, sedangkan pihak berwenang memperkirakan penurunan 20%. Pemerintah Indonesia sebelumnya mengatakan, pengurangan 50% dalam mobilitas diperlukan untuk mengurangi penyebaran virus.

Sumber : Bloomberg

Berita Lainnya
×
tekid