Sekjen UNCTAD: G20 Bali Compendium jadi penyelamat investasi di tengah krisis global

Krisis dan guncangan juga membuat peningkatan investasi SDG batal terjadi.

Secretary General of United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD), Rebeca Grynspan. Foto: Ist

Secretary General of United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD), Rebeca Grynspan menyampaikan G20 Bali Compendium hadir di waktu yang tepat, yakni di tengah dunia saat ini di tengah beragam krisis, ketimpangan kesejahteraan yang parah, dan ketidakstabilan global yang kronis.

“Negara-negara hampir tidak memiliki kapasitas untuk mengatasi guncangan eksternal seperti bencana alam, kondisi darurat pada kesehatan masyarakat seperti Covid-19, kenaikan suku bunga acuan, dan perang,” kata Grynspan dalam pidatonya di acara “The Introduction to G20 Bali Compendium & The Launch of Sustainable Investment, Bali, Senin (14/11).

Guncangan-guncangan eksternal tersebut bagi Grynspan telah mempersempit margin negara untuk berinvestasi. Padahal investasi justru lebih dibutuhkan dalam kondisi saat ini ketimbang sebelumnya untuk bersiap menghadapi perubahan iklim dan pulih secara inklusif, guna mencapai Sustainable Development Goals (SDG).

“Saat kami mengadopsi agenda 2030 pada tahun 2015, kesenjangan investasi sudah tinggi yaitu US$2,5 triliun. Namun dengan perubahan iklim, pandemi Covid-19, dan perang di Ukraina,  kesenjangan investasi sekarang mendekati US$4 triliun,” ujarnya.  

Krisis dan guncangan juga membuat peningkatan investasi SDG batal terjadi. Maka, hadirnya G20 Bali Compendium menurut Grynspan memberikan tawaran solusi cerdas untuk tantangan investasi yang akan dihadapi dunia, karena berisi pengalaman yang dapat dipelajari berbagai negara dan membuktikan bahwa satu solusi tidak dapat berlaku di seluruh negara, melainkan harus menyesuaikan kondisi masing-masing negara yang berbeda.