Selandia Baru kritik publikasi penculikan perawat di Suriah

Louisa Akavi dan dua rekannya diculik di Idlib, Suriah, pada 13 Oktober 2013.

Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern. Instagram/@jacindaardern

Publikasi berita terkait seorang perawat asal Selandia Baru yang disekap oleh ISIS di Suriah selama lima tahun terakhir telah memicu ketegangan antara Komite Internasional Palang Merah (ICRC) dan pemerintah Selandia Baru.

Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mengkritik ICRC karena secara publik merilis rincian penculikan perawat bernama Louisa Akavi.

Pada Senin (15/4), atas kerja sama dengan ICRC, The New York Times merilis laporan yang mengungkapkan bahwa perawat berusia 63 tahun itu, bersama dua rekannya, telah diculik di Idlib, Suriah, pada 13 Oktober 2013.

Ketiganya menjadi perawat yang paling lama disandera dalam sejarah ICRC.

Pada 2013, sejumlah media lokal Selandia Baru sudah mengetahui penculikan itu, tetapi pemerintah meminta mereka untuk tidak memublikasikan berita tersebut.