Sempat dirawat, pedemo antikudeta Myanmar meninggal

Ini merupakan korban jiwa pertama akibat polisi menggunakan peluru tajam unjuk membubarkan unjuk rasa menolak kudeta militer di Myanmar.

Ilustrasi. Pixabay

Mya Thwate Thwate Khaing, seorang wanita muda yang ditembak di kepala oleh polisi dalam protes antikudeta di Myanmar pekan lalu telah dinyatakan meninggal pada Jumat (19/2).

Ini merupakan kematian pertama akibat protes sejak militer mengambil alih pemerintahan dalam kudeta pada 1 Februari.

Wanita berusia 20 tahun itu sempat menjalani perawatan intensif sejak dilarikan ke rumah sakit (RS) pada 9 Februari setelah terkena peluru tajam dalam demonstrasi di Ibu Kota, Naypyitaw.

"Saya merasa sangat sedih dan tidak bisa mengungkapkan apa-apa lagi," kata kakaknya, Ye Htut Aung, kepada REUTERS.

Seorang pejabat RS mengonfirmasi kematiannya pada pukul 11.00 waktu setempat dan mengatakan, tubuhnya akan menjalani autopsi pada Jumat.