Saat sepasang remaja terobsesi dengan pembunuhan berantai

Para terdakwa muda itu cerdas dan memiliki ketertarikan pada kekerasan, penyiksaan dan pembunuhan berantai.

Ilustrasi. Foto: Wikipedia.

Pengadilan Inggris menyidangkan kasus kriminal yang menyita perhatian publik terkait pembunuhan seorang transgender remaja. Persoalannya, 2 terdakwa yang juga remaja itu terobsesi dengan pembunuhan berantai, dan didiagnosis memiliki autisme. Hakim pun merasa perlu untuk mengumpulkan laporan psikologi sebanyak mungkin tentang dua remaja itu, sebelum memutuskan hukuman minimum bagi keduanya.

Dalam kasus ini, korban Brianna Ghey, 16, ditusuk dengan pisau berburu sebanyak 28 kali di kepala, leher, dada dan punggungnya di siang hari bolong setelah dibujuk ke sebuah taman di kota Warrington barat laut Inggris pada 11 Februari lalu.

Polisi menyebut serangan pisau terhadap Ghey adalah serangan yang "mengerikan". Pasangan remaja pelaku pembunuhan tersebut pun dinyatakan bersalah pada hari Rabu (20/12). 

Pasangan terdakwa, yang diidentifikasi hanya sebagai perempuan X dan laki-laki Y, sekarang berusia 16 tahun.  Mereka membantah membunuh Ghey, dan masing-masing saling menyalahkan atas penikaman fatal tersebut. Tidak diketahui siapa atau keduanya yang memegang pisau tersebut. Keduanya belum pernah bermasalah dengan polisi sebelumnya.

Juri yang terdiri dari tujuh pria dan lima wanita memvonis keduanya setelah persidangan selama empat minggu di Pengadilan Manchester Crown. Para juri hanya berunding selama empat jam 40 menit.