Serangan granat ke masjid: Otoritas Filipina minta warga tetap tenang

Dua orang tewas dalam serangan granat ke sebuah masjid di Zamboanga, Filipina, pada Rabu (30/1).

Ilustrasi / Pixabay

Pascaserangan granat di sebuah masjid di provinsi di Filipina selatan, pihak berwenang menyerukan agar masyarakat tenang. Tragedi tersebut terjadi hanya tiga hari setelah pengeboman gereja di kota Jolo, provinsi Sulu. 

Granat dilemparkan pada Rabu (30/1) dini hari ke sebuah masjid di Zamboanga, menewaskan dua orang dan melukai empat lainnya, memicu kecaman sekaligus seruan agar pemuka agama bersatu. Wilayah itu memiliki sejarah hidup berdampingan secara damai.

Insiden granat terjadi beberapa jam setelah Presiden Rodrigo Duterte mengatakan bahwa serangan bom kembar di gereja di kota Jolo yang menewaskan 21 orang mungkin melibatkan seorang pelaku bom bunuh diri.

Menteri Pertahanan Delfin Lorenzana pada Rabu  mengungkapkan pernyataan serupa. Namun, dia tidak mengonfirmasi ISIS sebagai dalang di balik peristiwa itu.

ISIS sendiri telah mengklaim keterlibatannya, namun militer meyakini bahwa kelompok Abu Sayyaf adalah dalangnya.