Serbuan udara gagal, AS pilih lancarkan serangan siber ke Iran

Rencana AS melancarkan serangan udara ke Iran pada Kamis (20/6) gagal karena dikhawatirkan akan memicu korban jiwa.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump. ANTARA FOTO/REUTERS/Jonathan Ernst

Amerika Serikat meluncurkan serangan siber terhadap sistem senjata Iran. Peristiwa itu terjadi pada Kamis (20/6), setelah Donald Trump memutuskan mundur dari rencananya untuk melancarkan serangan udara ke Iran.

"Serangan siber melumpuhkan sistem komputer yang mengendalikan peluncur roket dan rudal," sebut The Washington Post dalam laporannya.

The New York Times dalam laporannya menyatakan bahwa tindakan tersebut merupakan balasan atas penembakan pesawat pengintai AS serta serangan terhadap tanker minyak yang dituduh AS didalangi Iran.

Serangan menargetkan sistem senjata yang digunakan oleh Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran, yang menembak jatuh drone AS. IRGC juga dicap AS sebagai dalang di balik penyerangan tanker minyak.

IRGC menyebutkan bahwa penembakan terhadap pesawat pengintai AS adalah pesan yang jelas bahwa perbatasan Iran adalah "garis merah". Sementara itu, di lain sisi, para pejabat militer AS bersikeras bahwa drone tersebut berada di wilayah udara internasional di atas Selat Hormuz.