Setelah Fukushima, Jepang diserbu 'telepon caci-maki' dan pelemparan batu di China

Menurut media Jepang, ada beberapa insiden pelemparan batu dan telur ke sekolah-sekolah Jepang.

Ilustrasi. Foto: Pixabay

Jepang telah memanggil duta besar Tiongkok setelah perusahan dan kantor Jepang dibanjiri oleh panggilan telepon yang bersifat 'pelecehan' menyusul pelepasan air dari pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima. Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengatakan batu-batu dilemparkan ke misi diplomatik dan sekolah-sekolahnya di Tiongkok.

“Ada banyak panggilan pelecehan yang diyakini berasal dari Tiongkok dan pelemparan batu ke kedutaan Jepang dan sekolah-sekolah Jepang. Harus dikatakan bahwa hal ini sangat disesalkan,” kata Fumio Kishida kepada wartawan, Senin.

“Kami memanggil duta besar Tiongkok untuk Jepang hari ini dan mendesaknya untuk menyerukan kepada masyarakat Tiongkok untuk bertindak dengan tenang dan bertanggung jawab,” katanya.

Pekan lalu, Tiongkok melarang semua impor makanan laut dari negara tetangganya setelah Jepang mulai melepaskan air pendingin dari pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima yang terkena dampak bencana dalam sebuah operasi yang menurut Tokyo dan pengawas nuklir PBB aman.

Sejak itu, bisnis-bisnis Jepang yang dipilih secara acak mulai dari toko roti hingga akuarium dilaporkan telah menerima ribuan panggilan telepon yang terkadang kasar dan diyakini berasal dari nomor telepon Tiongkok.