Setidaknya 16 tewas dalam sengketa wilayah Armenia-Azerbaijan

Armenia dan Azerbaijan berperang selama enam tahun di wilayah tersebut hingga gencatan senjata pada 1994.

Ilustrasi. Pixabay

Setidaknya 16 tentara dan warga sipil tewas dalam bentrok terburuk antara pasukan Azerbaijan dan Armenia sejak 2016. Bentrokan tersebut menimbulkan kekhawatiran terkait ketidakstabilan di wilayah sengketa yang merupakan rute transit penting bagi gas dan minyak ke pasar internasional.

Armenia mengumumkan darurat militer dan memerintahkan mobilisasi total militernya pada Minggu (27/9) setelah mengklaim telah menghancurkan beberapa pesawat dan tank milik Azerbaijan dalam bentrokan dini hari.

Pemerintah Armenia menuduh Azerbaijan melakukan serangan udara dan artileri di wilayah yang disengketakan, Nagorno-Karabakh, yang secara internasional diakui sebagai wilayah Azerbaijan tetapi memisahkan diri pada 1991 dan dijalankan oleh etnis Armenia.

Azerbaijan mengatakan, mereka telah melakukan serangan balik sebagai tanggapan atas penembakan yang dilakukan pihak Armenia.

Bentrokan itu memicu rentetan langkah diplomasi untuk mencegah gejolak konflik puluhan tahun antara mayoritas Kristen di Armenia dan sebagian besar muslim di Azerbaijan. Rusia menyerukan gencatan senjata segera dan kekuatan regional lainnya. Sementara Turki menyatakan bahwa mereka mendukung Azerbaijan.