close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi. iStock
icon caption
Ilustrasi. iStock
Dunia
Sabtu, 29 Januari 2022 13:47

Rusia siapkan pasokan darah di perbatasan Ukraina

Indikator seperti pasokan darah sangat penting dalam menentukan apakah Moskow akan siap untuk melakukan invasi.
swipe

Penumpukan ratusan ribu pasukan Rusia di perbatasan Ukraina dibarengi dengan pasokan darah bagi orang-orang yang terluka. Tiga pejabat AS mengatakan kepada Reuters, Sabtu (29/1), sebuah rincian yang memperkuat komentar AS, bahwa Rusia sekarang memiliki kemampuan untuk bergerak menyerang negara tetangganya.

Tiga pejabat anonim itu menambahkan ada kekhawatiran di pihak AS karena Rusia dapat mempersiapkan invasi baru ke Ukraina dengan lebih dari 100.000 tentara di dekat perbatasannya. Kementerian Pertahanan Rusia tidak segera menanggapi permintaan tertulis untuk memberikan komentar.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, negara-negara Barat belum membahas tuntutan keamanan utama Moskow dalam krisis atas negara bekas Soviet. Namun, pihaknya siap melakukan mediasi agar serangan tidak benar-benar terjadi.

Putin menawarkan reaksi pertamanya terhadap tanggapan AS dan NATO terhadap tuntutan Rusia dalam panggilan telepon dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron setelah berminggu-minggu diam.

Ajudan Kremlin mengutip Putin yang mengatakan kepada Macron, bahwa dia akan mempelajari tanggapan yang diberikan oleh Washington dan NATO minggu ini sebelum memutuskan tindakan lebih lanjut.

Pejabat saat ini dan mantan pejabat AS mengatakan, indikator seperti pasokan darah sangat penting dalam menentukan apakah Moskow akan siap untuk melakukan invasi, jika Putin memutuskan untuk melakukannya. Seorang pejabat kepresidenan Prancis mengatakan Putin, dalam seruannya dengan Macron, telah menggarisbawahi bahwa dia tidak ingin situasi memanas, komentar perdamaian diungkapkan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov, yang mengatakan Moskow tidak menginginkan perang.

"Walau demikian tanggapan AS dan NATO tidak memperhitungkan masalah utama Rusia," kata Kremlin tentang percakapan Putin dengan Macron. Lebih lanjut Kremlin merasa pertanyaan kunci tentang bagaimana Amerika Serikat dan sekutunya berniat untuk mengikuti prinsip integritas keamanan telah diabaikan. Menurut Kremlin tidak ada yang harus memperkuat keamanan mereka dengan mengorbankan keamanan negara lain.

Amerika Serikat dan NATO mengatakan, beberapa tuntutan Rusia adalah bukan perkara krusial tetapi juga membiarkan pintu terbuka untuk dialog.

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan, aliansi militer Barat mengawasi dengan cermat ketika Rusia memindahkan pasukan dan senjata ke Belarus untuk latihan.

NATO siap untuk meningkatkan kehadiran pasukannya di Eropa timur jika Rusia mengambil tindakan agresif lebih lanjut terhadap Ukraina, dan memperingatkan bahwa serangan Rusia dapat mencakup beberapa jenis termasuk serangan siber, percobaan kudeta, atau sabotase.

"Dari sisi NATO kami siap untuk terlibat dalam dialog politik. Tetapi kami juga siap untuk menanggapi jika Rusia memilih konfrontasi konflik bersenjata," kata Stoltenberg di Brussels. Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan Amerika Serikat tetap fokus untuk melawan disinformasi Rusia, termasuk apa pun yang dapat digunakan sebagai dalih untuk serangan terhadap Ukraina.

img
Nadia Lutfiana Mawarni
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan