Singapura desak militer Myanmar berhenti gunakan kekerasan terhadap pedemo

Menlu Singapura juga menyerukan pembebasan terhadap pemimpin de facto Myanmar, Aung San Suu Kyi, dan tahanan politik lainnya.

Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan. Twitter/@MFAsg

Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan pada Senin (1/3) meminta militer Myanmar untuk menghentikan penggunaan kekuatan mematikan terhadap warga sipil.

Selain itu, dia menyerukan pembebasan segera terhadap pemimpin de facto Myanmar, Aung San Suu Kyi, dan tahanan politik lainnya.

Menurut Kantor HAM PBB, sedikitnya 18 orang tewas pada Minggu (28/2), ketika otoritas Myanmar menindak protes antikudeta militer.

Berbicara dalam debat Komite Pasokan Kementerian Luar Negeri, Menlu Balakrishnan mengatakan bahwa perkembangan baru-baru ini di Myanmar menjadi keprihatinan besar bagi Singapura dan keluarga besar ASEAN.

"Prioritas segera adalah menghentikan semua tindakan kekerasan dan penggunaan kekuatan mematikan, serta mencegah kemungkinan situasi memburuk dengan cepat," kata Balakrishnan.