Situasi di Palestina kembali memanas

Raja Yordania Abdullah mengatakan kepada Sekretaris Jenderal PBB, kebijakan Israel terhadap Al Aqsa "sangat merusak" peluang untuk berdamai

Tentara Israel yang dipersenjatai dengan senapan serbu melihat ke Kota Tua Yerusalem dan Kubah Batu dari titik pengamatan di Bukit Zaitun. Foto istockphoto

Israel menembak jatuh sebuah roket yang ditembakkan dari Jalur Gaza pada Senin (18/4) waktu setempat, demikian kata militer Israel. Ini merupakan serangan pertama dalam beberapa bulan ketika ketegangan atas tempat suci Yerusalem memicu retorika pro-Palestina yang marah.

Tidak ada faksi Gaza yang mengaku bertanggung jawab atas peluncuran roket itu, menyusul peringatan oleh kelompok Islam Hamas yang menyebutkan akan melakukan pembalasan atas tindakan Israel di sekitar kompleks masjid Al Aqsa.

Dalam beberapa jam, serangan udara Israel menghantam sejumlah tempat yang digunakan oleh Hamas dan faksi Gaza lainnya, kata sumber-sumber Palestina. Militer mengatakan satu target adalah lokasi pembuatan senjata. Namun, tidak ada yang terluka.

Sejak Jumat (15/4), Al Aqsa -juga dihormati oleh orang Yahudi sebagai sisa dari dua kuil kuno-telah menyaksikan konfrontasi antara pelempar batu Palestina dan polisi antihuru hara Israel.

Warga Palestina menuduh Israel melanggar batas di Al Aqsa selama bulan suci Ramadan. Namun Israel mengatakan, pengunjuk rasa Palestina berusaha mengganggu ibadah umat muslim untuk tujuan politik dan untuk mencegah kunjungan orang Yahudi, yang merayakan Paskah.