Soal Papua, Indonesia perlu ubah narasi

Untuk meredakan kekhawatiran komunitas internasional soal Papua, pemerintah dinilai harus mengubah narasi dan berhenti defensif.

Diskusi "Tantangan Kebijakan Luar Negeri Indonesia di Era Presiden Jokowi Jilid II" di Universitas Indonesia, Depok, Kamis (19/9). Alinea.id/Valerie Dante

Ahli hubungan internasional dari Universitas Indonesia, Ani W. Soetjipto, mengatakan bahwa Indonesia perlu mengubah narasi terkait Papua demi meredakan kekhawatiran komunitas internasional.

Untuk melakukannya, menurut dia Indonesia perlu berhenti bersikap defensif dan mulai mengakui adanya masalah di Papua yang sedang ditangani oleh pemerintah.

"Demi meredakan kekhawatiran dunia yang sudah mulai terasa, Indonesia seharusnya mengakui adanya kesalahan. Toh implementasi HAM itu tidak ada yang sempurna. Tapi tunjukkan juga progres yang sudah ada soal isu Papua, tekankan kalau kita berusaha memperbaikinya. Menurut saya ini akan jauh lebih dihargai oleh dunia daripada sikap defensif Indonesia selama ini," tutur Ani dalam diskusi "Tantangan Kebijakan Luar Negeri Indonesia di Era Presiden Jokowi Jilid II" di Universitas Indonesia, Depok, Kamis (19/9).

Dia mengatakan bahwa sikap defensif tidak akan efektif untuk menanggapi desakan internasional terkait isu Papua.

"Terutama sekarang sudah era globalisasi dan informasi terbuka, tidak bisa lagi ditutup-tutupi dan mengatakan tidak ada masalah di Papua," ungkap dia.