Startup asal Indonesia jadi panelis dalam forum PBB

Ini merupakan kali kedua Aruna menjadi studi kasus dalam forum PBB, sebelumnya pada 2020.

Pendiri sekaligus Chief Corporate Officer Aruna, Utari Octavianty, saat berbicara dalam FTI yang dilaksanakan ECOSOC PBB dan dilaksanakan secara daring, 4-5 Mei 2021. Dokumentasi Aruna

Perusahaan rintisan (startup) Indonesia di bidang perikanan, Aruna, berkesempatan menjadi panelis dalam Forum Technology and Innovation for the SDGs (FTI) VI yang dilaksanakan Dewan Ekonomi dan Sosial (ECOSOC) PBB secara daring, 4-5 Mei 2021.

Pada kesempatan tersebut, pendiri sekaligus Chief Corporate Officer Aruna, Utari Octavianty, menyatakan, infrastruktur dan eksposur teknologi menjadi hal krusial dalam membangun bisnis yang berkelanjutan dan tahan banting.

"Memperhatikan aspek people dan planet dalam bisnis sangat penting untuk menjadikan suatu bisnis berkelanjutan yang dapat survive dalam berbagai situasi. Untuk itu, kami membangun sistem yang mengintegrasikan karyawan Aruna dengan para penduduk lokal dengan berbagai keahlian," paparnya dalam keterangan tertulis yang diterima Alinea, Jumat (7/5).

"Di Aruna Site, ada tim yang bernama Local Heroes, yaitu pemuda daerah dengan kapabilitas teknologi yang bekerja sama dengan para nelayan dan juga ibu-ibu pemroses hasil tangkap," sambungnya.

Ini merupakan kali kedua Aruna menjadi studi kasus dalam forum PBB, sebelumnya pada 2020. Hingga kini, sekitar 20,000 nelayan di 13 provinsi se-Indonesia telah bergabung Aruna.