Stok uranium Iran lampaui batas, Trump: Mereka bermain api

IAEA, yang memantau nuklir Iran berdasarkan kesepakatan 2015, mengonfirmasi bahwa Teheran telah melanggar batas yang disepakati.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump. ANTARA FOTO/REUTERS/Issei Kato

Pada Senin (1/7), Iran mengumumkan bahwa mereka telah menimbun lebih banyak uranium tingkat rendah yang diperkaya dari yang diizinkan berdasarkan kesepakatan nuklir 2015 (JCPOA). Merespons itu, Presiden Amerika Serikat Donald Trump memperingatkan bahwa Teheran bermain-main dengan api.

Pengumuman Iran menandai langkah besar pertama di luar kesepakatan nuklir 2015 sejak AS menarik diri lebih dari satu tahun lalu. Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif menegaskan bahwa keputusan Iran itu bukan bentuk pelanggaran perjanjian, melainkan Iran menggunakan haknya untuk merespons kebijakan AS.

"Kami TIDAK melanggar #JCPOA," twit Zarif. Dia merujuk pada paragraf di kesepakatan yang berisi mekanisme untuk menyelesaikan perselisihan tentang kepatuhan.

We have NOT violated the #JCPOA.

Para 36 of the accord illustrates why:

We triggered & exhausted para 36 after US withdrawal.

We gave E3+2 a few weeks while reserving our right.

We finally took action after 60 weeks.

As soon as E3 abide by their obligations, we'll reverse. pic.twitter.com/bSxaMFaktH — Javad Zarif (@JZarif) 1 July 2019

"Begitu E3 mematuhi kewajiban mereka, kami akan mundur," katanya, merujuk pada kekuatan Eropa, yaitu Inggris, Jerman dan Prancis. Iran telah menuntut mereka menjaminnya akses ke perdagangan dunia berdasarkan kesepakatan itu.