Tablig akbar di India jadi klaster infeksi Covid-19

Berita terkait tablig akbar yang diadakan Tablighi Jamaat menjadi klaster penularan Covid-19 memunculkan sentimen anti-Islam.

Polisi menghentikan kendaraan dan memeriksa dokumen pengemudi di jalan layang di Kochi, India, Rabu (25/3), di tengah pandemik Covid-19. ANTARA FOTO/REUTERS/Sivaram V

Tablig akbar yang digelar Tablighi Jamaat, kelompok beraliran suni, pada awal Maret di daerah Nizamuddin, New Delhi, India menjadi klaster penularan Covid-19.

Setidaknya 7.600 warga India, dan 1.300 orang asing dari sejumlah negara seperti Malaysia dan Indonesia menghadiri tablig akbar tersebut.

Pihak berwenang berusaha melacak peserta dan orang-orang yang melakukan kontak dengan mereka. Setidaknya 128 kasus positif Covid-19 di India terkait dengan acara itu, tujuh di antaranya meninggal.

Berita terkait tablig akbar yang diadakan Tablighi Jamaat menjadi klaster penularan Covid-19 dilaporkan memunculkan sentimen anti-Islam di India. Awal pekan ini, "Coronojihad" menjadi trending topic di kalangan netizen lokal.

Sentimen anti-Islam bahkan muncul di program berita. Penyiar berita dari Republic TV membuka programnya dengan mengatakan, "Mereka (muslim) mengolok-olok upaya nasional kita. Mereka telah membahayakan kita semua."