Taiwan konfirmasi kematian pertama akibat coronavirus

Korban meninggal di Taiwan adalah seorang sopir taksi usia 61 tahun.

Para pekerja memakai baju pelindung melakukan tes RNA pada spesimen di dalam laboratorium di Taiyuan, Provinsi Shanci, China, Jumat (14/2). ANTARA FOTO/cnsphoto

Seorang sopir taksi meninggal akibat wabah coronavirus jenis baru di Taiwan, menandai kematian pertama di negara itu dan kelima di luar China daratan. Hingga saat ini, Taiwan mencatat 20 kasus coronavirus.

Menteri Kesehatan Taiwan Chen Shih-chung pada Minggu (16/2) mengatakan bahwa korban yang meninggal adalah pria berusia 61 tahun. Dia disebut memiliki riwayat menderita diabetes dan hepatitis B.

Orang itu tidak bepergian ke luar negeri baru-baru ini dan merupakan sopir taksi yang kerap mengangkut penumpang asal Hong Kong, Macau, dan China daratan. Salah satu anggota keluarganya juga dipastikan terjangkit coronavirus.

Chen menyatakan, sopir taksi dan anggota keluarganya merupakan kasus penularan lokal pertama di Taiwan. Dia menambahkan bahwa pihak berwenang sedang berupaya menemukan sumber penularan secepat mungkin.

"Sejauh ini, kami belum dapat mengumpulkan riwayat kontaknya. Jadi, kami secara aktif melakukan penyelidikan, berharap untuk mengetahui sumber penularan," kata Chen.