Tanpa bukti, Trump klaim Pilpres AS dicurangi

Pakar hukum telah menolak tuduhan tim kampanye Trump bahwa penipuan pemilih telah terjadi.

Presiden AS, Donald Trump, dalam pengarahan media di Gedung Putih Washington, AS, Selasa (19/5/2020). Foto Antara/REUTERS/Leah Millis

Donald Trump kembali mengulangi klaim tanpa bukti bahwa kecurangan pemilih telah merusak Pemilihan Presiden (Pilpres) Amerika Serikat. Pernyataan tersebut, dikatakan bahkan ketika penghitungan suara masih berlanjut di sejumlah negara bagian utama.

Dalam sebuah pidato pada Kamis (5/11) malam di Gedung Putih, Presiden Trump menuduh lembaga survei ikut campur dalam proses pemilihan dan kubu Demokrat terlibat dalam penipuan. "Jika Anda menghitung suara yang sah, saya dengan mudah dinyatakan menang," kata Trump.

Presiden Trump tidak memberikan bukti apa pun untuk mendukung klaimnya. Pidato pada Kamis adalah pertama kalinya dia berbicara di depan umum sejak malam pemilihan.

Trump saat ini diproyeksikan memenangkan 214 suara electoral college (electoral votes), menurut kantor berita Associated Press, dibandingkan dengan 264 suara yang diperoleh pesaingnya, Joe Biden.

Tim kampanye Trump mengajukan, tuntutan hukum untuk menuntut agar penghitungan suara ditangguhkan di beberapa negara bagian yang merupakan kunci untuk memenangkan Gedung Putih. Selain itu, mereka juga berniat untuk menuntut penghitungan ulang di Wisconsin.