Derita pengungsi: Telantar di Indonesia, diabaikan negara tujuan

Sejumlah pengungsi asing berkemah di trotoar jalanan ibu kota, menanti kepastian di mana mereka dapat melanjutkan hidup yang layak.

Sejumlah pengungsi asal Afghanistan, Sudan, dan Somalia memilih bertahan di muka kantor UNHCR di kawasan Kebon Sirih, Jakarta, Selasa (2/7). Alinea.id/Khairisa Ferida

Di dekat Nasi Goreng Kambing Kebon Sirih yang tersohor, tampak pemandangan mencolok. Sejumlah orang dengan perawakan berbeda dari masyarakat Indonesia pada umumnya membanjiri trotoar. Beberapa orang dewasa, namun tidak sedikit pula anak-anak.

Mereka adalah pengungsi yang berasal dari berbagai negara yakni Afghanistan, Sudan dan Somalia.

Para pengungsi tersebut menggelar tikar atau terpal sebagai alas duduk atau bahkan tidur. Saat malam kian larut, mereka mendirikan tenda-tenda yang menutupi trotoar, terlelap di antara bau selokan bercampur asap kendaraan.

Keberadaan mereka di Jalan Kebon Sirih itu bukan tanpa alasan. Tujuan utama mereka adalah agar dekat dengan kantor Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) yang berada di Menara Ravindo.