Tidak ada tempat yang aman di Gaza

Rumah Sakit Khusus Kuwait di kota selatan Rafah telah menerima dua perintah dari militer Israel untuk mengevakuasi stafnya.

Warga Palestina mencari korban selamat di sebuah bangunan yang hancur akibat pemboman Israel di kamp pengungsi Rafah di Jalur Gaza pada Selasa, 17 Oktober 2023. AP Photo/Fatima Shbair.

Bahkan “zona aman” di Gaza pun tidak aman bagi warga Palestina.

Serangan intensif Israel pada Selasa (17/10), menghancurkan rumah-rumah, menghantam sebuah sekolah PBB yang menampung para pengungsi, dan menewaskan puluhan orang di Gaza selatan dan tengah.

“Situasinya sangat, sangat sulit dengan penembakan artileri dan pemboman udara terhadap rumah-rumah dan orang-orang yang tidak berdaya,” kata Abu Hashem Abu al-Hussein, yang awalnya menerima keluarga pengungsi di rumahnya di Khan Younis, namun kemudian melarikan diri ke sekolah PBB, di mana dia berharap menemukan keselamatan.

Israel telah mengatakan kepada warga Palestina pada akhir pekan untuk mengevakuasi wilayah utara Gaza dan Kota Gaza, sebelum kemungkinan terjadinya invasi darat ke wilayah tersebut menyusul serangan Hamas pekan lalu yang menewaskan sedikitnya 1.400 warga Israel.

Diperkirakan 600.000 orang mematuhinya, mengemasi barang-barang mereka semampu mereka, dan bergegas ke selatan, di mana mereka masuk ke tempat penampungan, rumah sakit, dan rumah-rumah PBB yang penuh sesak di wilayah sepanjang sekitar 14 kilometer (8 mil) di selatan zona evakuasi.