Trump bicara persekusi atas nama agama di PBB

Secara tidak langsung Trump menyinggung soal penindasan terhadap etnis Uighur di Xinjiang, China.

Presiden AS Donald Trump dalam pertemuan bertajuk "Global Call to Protect Religious Freedom" di Markas PBB, Senin (23/9). Instagram/@realdonaldtrump

Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Senin (24/9) menyerukan diakhirinya persekusi atas nama agama. Hal itu disampaikan Trump dalam pertemuan bertajuk "Global Call to Protect Religious Freedom" yang diselenggarakan AS di sela-sela Sidang Umum PBB dengan menampilkan seorang perempuan Uighur yang ayahnya dipenjara di China.

Tiongkok secara luas dikecam karena mendirikan apa yang mereka klaim sebagai pusat pelatihan kejuruan untuk membasmi ekstremisme dan memberi orang keterampilan baru. Menurut PBB setidaknya 1 juta etnis Uighur dan muslim lainnya telah ditahan di sana.

Pertemuan yang digagas AS tersebut menuai kritikan keras dari China. Seorang juru bicara delegasi Tiongkok menyebut AS telah melanggar Piagam PBB.

"Kami menyesalkan bagaimana AS menggunakan persekusi atas nama agama sebagai kedok untuk mengkritik negara-negara berdaulat lain dengan tidak menghargai dan mengubah fakta," ujar juru bicara tersebut.

Trump tidak secara spesifik menyebut Xinjiang dan dia meninggalkan pertemuan sebelum perempuan Uighur bernama Jewher Ilham berbicara. Tapi, Wakil Presiden AS Mike Pence dan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo mendengarkan pernyataan Ilham.