Trump dibanjiri kritik atas 2 penembakan massal di AS

Penembakan terjadi di dua lokasi berbeda di AS, menyebabkan 29 orang tewas dan lebih dari 50 lainnya terluka.

Ilustrasi / Pixabay

Donald Trump menghadapi rentetan kritik pada Minggu (4/8), setelah Amerika Serikat menghadapi dua penembakan massal yang menewaskan total 29 orang dan menyebabkan sedikitnya 53 lainnya terluka.

Penembakan di kota perbatasan El Paso, Texas, pada Sabtu (3/8), diduga berkaitan dengan ideologi supremasi kulit putih dan retorika anti-imigran.

Sebanyak 20 orang tewas di kota yang mayoritas dihuni oleh warga Amerika Latin itu. Setelah penyelidikan otoritas federal, jaksa setempat mendakwa pria kulit putih berusia 21 tahun, Patrick Crusius, atas tindakan pembunuhan. Pelaku akan dijatuhi hukuman mati.

Tersangka berasal dari kota Allen, yang berjarak 1,046 kilometer dari lokasi penembakan yang terjadi di toko swalayan Walmart.

Kurang dari 13 jam kemudian, penembakan massal lainnya terjadi di Dayton, Ohio, menewaskan sembilan orang. Pihak berwenang di Dayton menyatakan pelaku merupakan Connor Betts yang berusia 24 tahun. Salah satu korban tewas merupakan adik perempuannya sendiri, Megan Betts.