Kalah pilpres, Trump tak jamin serahkan kekuasaan secara damai

Trump lagi-lagi melempar penyataan kontroversial soal transisi kekuasaan.

Presiden Donald Trump dalam konferensi pers terkait Covid-19 di Gedung Putih, di Washington, Amerika Serikat, Senin (27/4). ANTARA FOTO/REUTERS/Carlos Barria.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Rabu (23/9) menyatakan bahwa dia tidak akan berkomitmen pada transisi kekuasaan yang damai jika dirinya kalah dalam pilpres pada November mendatang.

"Kita hanya bisa melihat apa yang akan terjadi," kata Trump ketika ditanya apakah dia berkomitmen untuk melakukan transisi damai, salah satu pilar demokrasi AS.

Trump sebelumnya menolak untuk mengatakan apakah dia akan menerima hasil pilpres. Dia kerap kali bercanda dan menyatakan bahwa dia berencana memperpanjang masa jabatannya melewati dua periode yang ditetapkan konstitusi.

Namun, penolakannya untuk menjamin transisi damai dinilai akan membuat khawatir lawan-lawannya yang sebelumnya juga telah gelisah melihat langkah Trump menggunakan aparat penegak hukum untuk memadamkan protes di kota-kota besar.

Senator Mitt Romney, seorang Republikan yang sempat berselisih dengan Trump di masa lalu, mengecam komentar sang presiden pada Rabu malam.